Kaitan Media Sosial dengan Keuanganmu

Kaitan Media Sosial dengan Keuanganmu
Image by user18526052 on Freepik

"Enak ya, bisa makan di restoran mahal", "Kok liburan terus uangnya darimana ya", atau "Pengen deh tas yang dia pakai, tapi mahal" Care People pernah gak sih mikir kayak gitu ketika melihat media sosial? Kok orang lain bisa ya punya gaya hidup seperti itu, sementara kita tidak. Kalo kamu sering berpikir seperti itu, berarti kamu suka membandingkan dirimu dengan orang lain. Tetapi, perlu diingat bahwa itu bisa berdampak terhadap dompetmu jika, tidak diiringi dengan pengetahuan finansial dan kontrol diri yang baik.

Emang Apa Hubungannya sama Keuangan?

Media sosial memberikan kita kemudahan akses terhadap kehidupan orang terdekat bahkan selebriti akibatnya, kita ingin mengikuti gaya hidup mereka. Ditambah, kita bisa membangun image tertentu sesuai dengan keinginan sehingga kita bakal menampilkan foto-foto yang mempresentasikan pesona tersebut. Alhasil, ini akan mengakibatkan:

  • Overspending: Banyak orang yang rela mengeluarkan duit banyak untuk mencapai gaya hidup yang difantasikan supaya mereka mendapat validasi dan pujian. Alhasil, duit kamu habis di tengah bulan.
  • Overconsumption: Kamu pernah merasa tergoda dengan video influencer mempromosikan suatu produk? Padahal, sebenarnya kamu tidak perlu produk itu. Eits, awas kamu bisa terjebak dalam overconsumption atau konsumsi berlebihan. Contoh, kamu melihat seorang influencer memakai produk lipstick lalu, ujung-ujungnya kamu checkout produk itu. Padahal, kamu sebenarnya udah punya lipstick dengan warna yang sama.
  • Selalu merasa kurang: Ketika kita melihat kehidupan orang lain, kita merasa tidak cukup dengan apa yang kita punya jika, kita tidak mengontrol pikiran. Alhasil, kamu akan membeli atau upgrade barang yang sebenarnya tidak perlu-perlu amat.
  • Terjerat hutang: Dengan mudahnya akses terhadap pinjaman online, banyak orang terutama anak muda memanfaatkan ini untuk memenuhi standar gaya hidupnya. Alhasil, banyak anak muda yang sudah terlilit hutang demi barang konsumtif

Terus, Bagaimana Cara Kita lebih Bijak?

Emang tidak gampang sih untuk merubah kebiasaan, tetapi kamu bisa melakukan tips-tips dibawah ini:

  • Kenali dirimu: Kalo kamu masih tergoda dengan produk yang ditawarkan oleh influencer, artinya kamu belum menggali dalam tentang dirimu. Kamu bisa bikin daftar mengenai hal-hal yang kamu suka dan tidak suka. Ditambah, kamu bisa bikin goals keuangan kedepannya. Dengan begitu, kamu tidak akan gampang terpengaruh oleh para influencer karena ketika kamu membeli barang, kamu akan lebih intentional.
  • Follow akun-akun yang sejalan dengan tujuan keuanganmu: Kalo kamu merasa semenjak main media sosial jadi lebih sering belanja, tandanya kamu harus seleksi akun-akun yang kamu ikuti. Kalo kamu ingin lebih hemat, follow akun yang menerapkan hal yang sama. Jika kamu ingin rajin menabung, cari role model yang berprinsip sama.
  • Declutter: Untuk kamu yang suka belanja, coba deh cek lemari kamu. Berapa banyak sih baju yang kamu punya tapi tidak pernah dipakai? Mulai sekarang, coba mix and match dengan baju lain atau donasi ke yang lebih membutuhkan. Sementara, buat kamu yang punya banyak produk makeup atau skincare, kamu harus cek tanggal kadaluarsanya. Jika tanggalnya masih jauh, kamu harus habiskan produknya atau jual sebelum membeli yang baru.
  • Belajar dari pengalaman: Pengalaman adalah guru terbaik, bukan? Kamu bisa merefleksikan pengalamanmu dan menulis apa yang telah kamu pelajari. Dengan harapan, kedepannya kamu akan lebih berhati-hati.
  • Mempelajari literasi keuangan: Sudah banyak sekali konten yang membahas pentingnya literasi keuangan di berbagai platform digital. Kamu bisa belajar budgeting sampai investasi saham secara online.
  • Belajar untuk merasa cukup: Kamu bisa bikin daftar mengenai hal-hal yang kamu syukuri di hidupmu supaya kamu merasa lebih bersyukur dengan apa yang kamu punya sekarang.

Membandingkan diri dari segi finansial emang tidak mudah, apalagi sampai membuat keputusan finansial yang buruk sehingga rekeningmu membengkak. Maka dari itu, kita harus mengenali diri kita sehingga kita tidak terpengaruh sama media sosial.